Selasa, 26 April 2011

Benang kusut :-)

Seperti mencari jarum dalam jerami
bahkan belum tahu rupa jarumnya.
Harus bagaimana lagi cara dan usaha untuk menemukannya.
Ketakberdayaan dan kebodohan membuatnya menjadi semakin sulit.

Ajang

Perempuan adalah makhluk yang begitu sensitif,menurutku. Hatinya yg peka menjadikan ia lebih reaktif terhadap suatu peristiwa. Reaksinya ini beragam, sesuai dengan watak perseorangannya,dan sebagian besar perempuan menuliskannya dalam sebuah buku harian,atau lazim dipanggil diary.
Salah satunya aku. Aku pun sering menuliskan apa yang aku alami atau suasana hatiku saat itu dalam sebuah buku, awalnya semua lancar. Meskipun aku tahu mungkin ibuku atau keluargaku yang lain pernah membaca isinya diam-diam tapi bukan masalah bagiku.
Sampai suatu saat,ketika aku tinggal d luar rumah ( aku dikirim ke penjara suci,begitu nama aliasnya ), aku menyimpan buku itu teledor,biasanya kusembunyikan, tapi suatu hari kusimpan di rak yang sama dengan buku-buku lain. Saat musim mudik, seorang atau bahkan lebih, penasaran masuk ke kamarku. Diantara orang-orang itu mungkin paham dengan deretan judul-judul buku di raknya bisa menebak siapa pemiliknya.
Diary ku itu hard covernya lucu, dengan warna dasar belang putih biru muda, dipadu gambar animasi lucu, menarik mata orang tertuju padanya. Dan terjadilah peristiwa itu,begitu my friend membukanya,dia kaget, ada sebuah nama yang begitu familiar tertulis disitu. Satu tahun lebih kecelakaan itu aman,tanpa diketahui sang pemilik buku,yaitu aku.
Sampai suatu hari sebuah insiden terjadi, terbukalah semua,dan akar masalahnya dari buku diaryku yang dibaca teman.
Marah, sedih, kuessel banget sama temanku itu. Aku minta penjelasannya, dia minta maaf,dan menyarankan kalau sebuah rahasia itu jangan ditulis atau diceritakan dimanapun. Rahasia itu tetap dalam hati sendiri. Huffh...aku jadi korban dan aku masih disalahkan juga. Tapi semua sudah selesai, telah menjadi masa lalu, menjadi pengingat untukku, jangan curhat di diary, apalagi kalau itu sebuah rahasia.
Fenomena sekarang ini malah curhat dimana-mana. Facebook, twitter, bloger, dan jejaring sosial lain menyediakan tempat untuk menumpahkan isi hati dan isi otak. Jadi,,,curhat sekarang tidak lagi di diary tapi di dunia maya. Buatku curhatku untuk sebuah rahasiaku adalah Tuhanku..Engkau Ya Allah..Engkaulah yang mengetahui isi otak dan isi hatiku.