Selasa, 06 November 2012

Langkah Berikutnya
Hujan menjelang,
segera siapkan payung

Ranting Kecil bersiap
menanti hujan yang telah datang

Kali ini tumbuhlah daunnya
yang menghangatkan
Saat ini anginpun
akan menyegarkan dirinya

Hanya pandangan ke depan
 yang Ranting lakukan kini

Melangkah,
Meniti jalan yang panjang
Entah sampai kapan berujung
Bersama daunnya,
bersama angin
yang mendera yang bisa menjadi badai

Kamis, 09 Februari 2012

Bukan Rahasia, Bukan Prasasti

Judul dan entri-entri dalam blog ini lahir dari segumpal hati dan sebongkah otak yang diciptakan Allah, bukan sebagai prasasti sepenggal cerita dalam hidup.
Blog ini bukan sebuah rahasia atau membuka rahasia. Siapapun boleh membacanya, memberi komentar dan input yang akan dapat memperamai dunia blogger. Blog ini tidak didedikasikan untuk siapapun. Adapun judul dan tema entri blog ini, karena memang aku menyukai kata itu karena bisa kumaknai sesuai dengan karakter pemilik blog, bukan karena siapapun dan apapun.
Blog ini dibuat untuk melihat perkembangan ranting. Yang berharap bermetamorfosis pada sebuah nilai seni yang dipandang indah bagai sebuah perhiasan.
Seperti yang terlihat dalam blog ini, proses itu terjadi. Ranting kecil berhasil melepaskan onak dan duri, bertahan dari badai dan hujan mendera. Ranting tetap berdiri dengan akar yang kuat. Ranting itu tetap kokoh bertumbuh meski tanpa daun dan bulan. Karena ranting hidup adalah anugerah Sang Maha Indah, yang akan selalu memperindah alam Nya dan hidup setiap makhluq Nya.
Terimakasih untuk teman-teman yang telah memberikan inspirasi, motivasi maupun donor ide-idenya untuk blog ini.

Senin, 30 Januari 2012

Januari 2012

Januari tahun ini akan berlalu. Esok mentari februari bersinar. Ada satu hari untukku dalam bulan januari ini, saat doa teman dan keluarga mengalir untukku.
26 januari 2012, saat itu,
Miranda S Goeltom, pejabat Gubernur Bank BI wanita, dinyatakan sebagai tersangka oleh KPK tersangkut kasus cek pelawat dalam masalah pemilihan gubernur BI tahun 2008. Uhh...kok bicara politik seh. Pagi-pagi sekali ibu telepon demi seuntai doa untuk anaknya, dan... menanyakan 'proposal' yang diajukan kakak. Sedih, bingung, dan kesal, campur dech. Jadi kuputuskan membicarakannya saat bertemu ibu.
Lebih pagi lagi, setelah shalat malam, ku mendapat hadiah terindah dari yang Maha Indah, yang selalu memberi kasih karena Dia Maha Kasih Sayang. Saat membuka kitab suciku, ayat pertama yang dibaca adalah Al baqoroh ayat 45,

وَاسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلاَّ عَلَى الْخَاشِعِينَ

( "Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (dengan mengerjakan) shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu`.")

Terimakasih Allah, Alhamdulillah, Engkau selalu memberiku jawaban atas semua keresahanku. Saat orang lain memojokkanku, Engkau yang mendukungku.
Allah, Engkaulah Tuhanku satu-satunya, yang selalu menerima keluh kesah hambamu, tanpa memandang apapun. Engkau menolong semua umat yang telah Kau limpahkau karunia, dan aku percaya Engkau akan selalu menjagaku.
Ampuni aku, karena kelalaian dan hilaf yang selalu berkunjung dalam hari-hariku, dan Kau tak membiarkannya. Ayat itu telah mengingatkanku bahwa yang bertindak di dunia ini adalah Dirimu. Kesombongan hanya Engkau yang berhak memilikinya, maka jauhkanlah aku dari segala penyakit hati, hilangkanlah segala macam penyakit berat yang ada dalam tubuh ini.

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ طِبِّ اْلقُلُوْبِ وَدَوَاءِهَا وَعَافِيَةِ اْلاَبْدَانِ وَشِفَاءِهَا وَنُوْرِاْلاَبْصَارِ وَضِيَاءِهَا وَقُوْتِ اْلاَجْسَادِوَاْلاَرْوَاحِ وَغِدَاءِهَا وَعَلٰى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ

("Ya Allah, anugerahkanlah shalawat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yaitu kesucian hati dan penyembuhnya. Kesehatan badan dan kesembuhannya. Cahaya pengelihatan serta sinarnya, penjamin jasmani dan rohani akan kebutuhannya. Anugerahkanlah pula kepada keluarga dan para sahabatnya serta berikanlah pula keselamatan.")