Selasa, 30 Agustus 2011

Ramadlan dan Syawal 1432 H

Malam idul fitri 1432 H
Tahun ini, ramadlan datang tepat tanggal 1 agustus, sehingga 17 ramadlan pun tepat tanggal 17 agustus yang artinya hari kemerdekaan tahun ini diperingati bersama dengan peringatan nuzulul Qur an. Dan menurut sejarah, saat proklamasi kemerdekaan 1945 dulu, juga bertepatan 17 ramadlan. Semoga dipilihnya tanggal dan hari proklamasi bertepatan dengan peringatan Nuzulul Qur an, Indonesia mendapat keberkahan dari turunnya Kalam Ilahi.
Kemudian, malam ini, malam kemenangan umat Islam setelah berpuasa genap 30 hari, yaitu malam takbir Iedul Fitri. Tertanggal 30 agustus adalah hari raya idul fitri, tetapi ternyata, setelah proses ru'yah tidak berhasil melihat hilal, Kemenag dan Majelis Ulama yang mengadakan sidang itsbat, memutuskan Idul Fitri jatuh pada tanggal 31 agustus.
Bagaimanapun dan dimanapun, yang namanya sidang, selalu ada silang pendapat, jadi menurut saya tidak lah perlu mempermasalahkan mana yang benar dan salah. Mereka telah melakukan metode yang menurut mereka pas untuk menentukan awal bulan, jadi kalau kita mengamini salah satu atau beberapa ulama, tidak perlu lagi menyalahkan yang berbeda dengan kita.
Sudahlah, jangan berlama-lama membahas silang pendapat. Sekarang kita tengok uvoria rakyat menyambut hari raya Idul Fitri. Oleh karena kalender yang beredar mencantumkan keterangan tanggal 30 agustus dengan tinta merahnya adalah idul fitri, maka beberapa masyarakat Islam (beberapa mengetahui kemungkinan penggenapan puasa dari media, sehingga persiapan idul fitri tidak dimaksimalkan) mempersiapkan hidangan untuk hari raya. Nah, karena idul fitri jatuh keesokan harinya, sedangkan hidangan sudah siap, maka hidangan tersebut dimakan untuk sahur lagi, lalu bagaimana hidangan untuk hari raya nya?.
Bagi mereka yang memiliki kelebihan, bisa membuatnya lagi, tapi bagi yang berkecukupan, cukup menghangatkan kembali hidangan yang sudah disiapkan.
'Kebingungan' rakyat saat itu diwarnai dengan 'guyon politik' yang beredar tentang hari raya ied fitri,
'jika presidennya JK, ied fitri jatuh pada hari selasa, karna LEBIH CEPAT LEBIH BAIK, oleh karena presidennya SBY, maka LANJUTKAN puasanya hingga selasa, kalau Gusdur yang jadi presiden, mau lebaran selasa atau rabu semuanya SAH-SAH SAJA, GITU AJA KOK REPOT. :-)
Lalu kalau yang jadi presiden seorang ibu rumah tangga yang sudah terlanjur masak hidangan lebaran akan seperti apa ya ?

Itulah beberapa hal yang terjadi saat ramadlan 1432 H. Cukup berwarna.

Rabu, 10 Agustus 2011

Merelakan bulan

Perlahan, kehidupan ranting telah lepas dari sepotong bulan itu.
Ranting berhasil melepaskan ketergantungannya terhadap bulan. Melupakan keindahannya, merelakan luka yang mewarnai hari-harinya.
'o rembulan,,,
terimakasih telah menemani malam-malamku,
meski tak mampu ku merengkuhmu,
menggenggam tanganmu,
ku dapatkan tangan Nya,
yang lebih mendamaikan jiwa.
Aku sadar bahwa Dia menempatkanmu di angkasa, dan diriku,
hanya sepotong ranting yang tertancap di bumi.
Lihatlah kau dari atas sana, saat malammu datang,
aku dapat hidup bersama kunang-kunang, bersama wewangian bunga, bersama hembusan angin,
dan pagi kan ku dapatkan dengan embun yang begitu menyegarkan. Begitu bersahaja menyapa bumi.'